Selasa, 03 Juli 2012

FULLDAY SCHOOL AND INTEGRETED SCHOOL


A.    PENDAHULUAN
Dunia pendidikan saat ini menjadi pembicaaran yang tidak ada habisnya. Banyak lembaga pendidikan yang bersaing menawarkan produk atau keunggulan dari lembaganya, Sehingga ada istilah bahwa dunia pendiidkan seakan menjadi pasar dalam bersaing.[1] Namun sejatinya bahwa Pemerintah juga memberikan perahatian yang semakin baik dalam masalah pendidikan dengan berbagai program dari tahun ketahun sampai saat ini dengan program kurikulum satuan pendidikan atau KTSP menjadi program wajib di setiap jenjang pendidikan di lembaga pendidikan diseluruh Indonesia.

Adanya tuntutan dari pemerintah untuk tiap lembaga pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikannya, banyak sekolah-sekolah saat ini berlomba-lomba meningkatkan kualilas pendidikannya dengan menawarkan berbagai keunggulan dari masing-masing sekolah.
Banyak sekolah yang memberikan suatu identitas tambahan dalam lembaganya dengan harapan lebih menambah minat dan kepercayaan masyarakat dengan suatu lembaga pendidikan tersebut. Salah satunya identitas dalam suatu lembaga pendidikan sekolah adalah sekolah full day atau full day school dan sekolah terpadu atau intregeted school sekarang mulai marak dan banyak di Indonesia.
Istilah full day school dan sekolah terpadu saat ini pastinya sudah tidak asing lagi bagi msayarakat. Secara sekilas pengertian full day school adalah sekolah yang menerapkan system sekolah mulai pagi sampai sore yang biasanya hanya sampai siang, untuk sekolah full day ini waktu yang digunakan dalam pembelajaran lebih lama, karena ada tambahan pelajaran yang di anggap perlu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Karena jika pembelajaran hanya sampai siang kurang cukup waktu yang dibutuhkan. Sedangkan sekolah terpadu identik dengan adanya pelajaran tambahan selain materi pokok yang diajarkan sebagai ciri khas atau keunggulan dari suatu lembaga pendidikan.
Jika dihubungkan dengan fungsi teknologi pendidikan dewasa ini, adanya full day school dan sekolah terpadu hubungannya adalah dengan suatu institusi pendidikan atau lembaga pendidikan. Artinya bagaimana dengan kemajuan dari teknologi pendidikan suatu lembaga dapat memaksimalkan fungsinya dalam memajukan suatu institusi pendidikan dalam perkembangannya ke depan.
Biasanya sekolah yang sudah berbasis full day maupun terpadu, dalam hal fasilitas dan sistemnya sudah barang tentu memiliki kesiapan yang tidak diragukan lagi. Maka fungsi dari teknologi pendidikan tidak hanya sebatas pada kemajuan fisik atau fasilitas saja. Melainkan keterpaduan dan kombinasi antara fasilitas dan sistem pendidikan pada suatu lembaga atau insitusi dapat menjalankan peran dan fungsinya secara maksimal dan komperhensif, sehingga label full day ataupun terpadu tidak hanya sebatas pada namanya saja. Tetapi dibuktikan dengan proses perjalanan pendidikan yang dikelola sesuai dengan tujuan dan amanah dari undang-undang yang di harapkan bersama.
makalah ini mencoba menjelaskan hubungan antara teknologi pendidikan terhadap adanya sekolah tersebut, sejauh mana fungsi dari teknologi pendidikan dalam memberikan kontribusi untuk meningkatkan pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan.

B.     SEKOLAH FULLDAY DAN SEKOLAH TERPADU
1.      Pengertian Sekolah Full Day dan Sekolah Terpadu
Menurut etimologi kata full day school berasal dari bahasa Inggris. Full mengandung arti penuh, dan day artinya hari. Jika digabung, maka mengandung arti sehari penuh. Sedangkan  school  mengandung arti sekolah.[2] Jadi  fullday school  jika dilihat dari segi etimologinya berarti sekolah sepanjang hari  atau kegiatan belajar  mengajar yang dilakukan sehari penuh.
Sedangkan menurut terminologi full day school ialah sebuah sistem pembelajaran yang dilakukan dalam  kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan selama sehari penuh  dan berlangsung selama lima hari setiap pekan yang dimulai pada pukul 07.00 pagi hingga 15.30 sore.[3] Hal ini membuat sebuah lembaga pendidikan lebih leluasa mengatur jadwal mata pelajaran yang disesuaikan dengan bobot mata pelajaran serta ditambah dengan model-model pembelajarannya, sehingga yang paling utama dalam sistem pembelajaran  fullday school adalah pengaturan jadwal mata pelajaran.
Full day school merupakan program yang seluruh aktivitas di sekolah (sekolah sepanjang hari) dengan ciri integrated activity dan integrated curriculum. Sekolah plus ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pembinaan generasi sholih dan sholihah. Para pendidik akan tampil sebagai uswatun hasanah yang mendampingi anak-anak mencapai perkembangan optimalnya.
Dengan semakin berkembangnya kehidupan dan radiasi globalisasi, pendidikan saat ini mulai beramai-ramai meningkatkan kualitas sumber daya siswanya dengan berbagai cara yang dilakukannya. Hal ini berangkat dari banyaknya tuntutan masyarakat dan lingkungan yang mengharapkan adanya output pendidikan yang memiliki pengetahuan yang mampu dan skill yang bisa diaktualisasikan di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Ada tiga alasan yang melandasi lahirnya sistem pembelajaran fullday school. Pertama adalah mengurangi  pengaruh negatif dari luar pada anak usia sekolah. Banyak masalah serius pada anak-anak karena terpengaruh dari lingkungan di luar sekolah dan rumah. Dan kebanyakan lingkungan dari luar tersebut membawa pengaruh yang negatif bagi anak- anak. Oleh karena itu, maka perlu diimplementasikan fullday school guna meminimalkan pengaruh negatif pada anak, termasuk televisi dan media elektronik lainnya.
Kedua, dengan diimplementasikan sistem pembelajaran  fullday school, maka rentan waktu belajar di sekolah relatif lebih lama sehingga memaksa siswa belajar mulai pagi  hingga sore hari, sehingga waktu belajar di sekolah lebih efektif dan efisien. Dengan sistem pembelajaran fullday school  ini, maka anak-anak tidak hanya diajarkan dengan ilmu pengetahuan saja, akan tetapi mereka juga dididik dengan ilmu agama sehingga ada keseimbangan antara  IPTEK dan IMTAQ sebagai bekal hidupnya kelak.
Ketiga, diimplementasikan sistem pembelajaran  fullday school, maka sangat membantu orang  tua siswa terutama yang sibuk bekerja. Karena dengan sistem pembelajaran  fullday school  ini, maka anak-anak harus belajar mulai pagi hingga sore hari sehingga orang tua tidak lagi direpotkan dengan urusan mengasuh anak, mengawasi, dan lain sebagainya. Orang tua tidak akan  merasa khawatir anaknya terkena pengaruh negatif, karena anaknya akan seharian berada di sekolah yang artinya sebagian besar waktunya dimanfaatkan untuk belajar.[4]
Setelah menjelaskan bentuk dari sekolah full day selanjutnya dijelaskan pengertian dari sekolah terpadu, jika dilihat dari segi bahasa kata terpadu memiliki arti sudah dipadu (disatukan, dilebur menjadi satu, dsb)[5] sehingga sekolah terpadu adalah sekolah yang disatukan.
Sedangkan menurut istilah, sekolah terpadu adalah  sekolah yang diselenggarakan berada dalam satu komplek dan dikelola secara terpadu baik dari aspek kurikulum, pembelajaran, guru, sarana dan prasarana, manajemen dan evaluasi, sehingga menjadi sekolah yang berkualitas.[6] Sehingga diharapkan dengan bentuk lembaga pendidikan yang demikian menjadikan pendidikan terhadap siswa bisa holistik dan mampu menjawab dan menghadapi tantangan zaman.
Berangkat dari kondisi zaman yang menuntut lembaga pendidikan menjawabnya dengan memberikan program pendidikan terbaik, maka model sekolah terpadu ini bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi siswa dan orang tua dalam menyekolahkan anaknya.
2.      Konsep dan Pengelolaan Fullday School dan Sekolah Terpadu
Salah satu masalah yang sering dikemukakan oleh para pengamat  pendidikan Islam adalah adanya kekurangan jam pelajaran untuk  pengajaran agama Islam yang disediakan di sekolah menengah umum maupun di madrasah. [7]
Masalah ini yang dianggap sebagai penyebab utama timbulnya kekurangan para pelajar dalam memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama. Sebagai akibat dari kekurangan ini, para  pelajar tidak memiliki bekal yang memadai untuk membentengi dirinya  dari barbagai pengaruh negatif akibat dari globalisai yang menerpa  kehidupan sekarang ini.
Banyak pelajar yang terlibat dalam perbuatan yang kurang terpuji  seperti tawuran, pencurian, penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan  lain sebagainya. Semua perbuatan yang dapat menghancurkan masa depan para pelajar ini penyebab utamanya adalah karena kekurangan  bekal pendidikan agama yang diberikan di sekolah-sekolah umum  maupun madrasah-madrasah sebagaimana tersebut di atas.[8]
Selain itu, terdapat pula sebab  lain yang membuat para pelajar banyak melakukan perbuatan yang negatif, yaitu kurangnya waktu yang diberikan kedua orang tua dalam memberikan perhatian, kasih sayang, bimbingan dan pengawasan terhadap  putra-putrinya di rumah. Hal itu terjadi karena didesak oleh berbagai kebutuhan primer, banyak orang tua siswa yang terpaksa bekerja di luar rumah, dan kurang menyempatkan  waktu untuk putra-putrinya.[9]
 Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, maka solusi yang  ditawarkan antara lain dengan menambah jumlah jam pelajaran agama di sekolah maupun madrasah. Dalam hal ini fullday school diimplementasikan untuk memecahkan masalah tersebut di atas dalam  kaitannya dengan prestasi akademik maupun moral atau akhlak siswa.[10]
Berbicara tentang sekolah yang memiliki keunggulan atau kelebihan termamsuk fullday school dan sekolah terpadu yang pastinya berdiri karena memiliki kelebihan atau keunggulan, maka kita sebagai praktisi dari dunia pendidikan setidaknya mampu memberikan gambaran atau konsep dalam membangun atau mendirikan suatu lembaga pendidikan yang berbasis fullday atau terpadu.
Fullday school ataupun sekolah terpadu memiliki ciri-ciri atau karakteristik tersendiri dalam prosesnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun atau medirikan sekolah yang berbasis fullday maupun terpadu harus memiliki konsep yang kuat.
a.       Konsep fullday school
Sekolah full day memiliki karakteristik utama yang bisa kita lihat yaitu sekolah yang proses pembelajaran mulai dari pagi sampai sore. Pada umumnya adalah mulai dari pukul 07.00-15.30. adapun yang perlu dai perhatikan dalam mendirikan sekolah ini adalah:
1)      Kesiapan Lembaga
Lembaga sebagai pimpinan tertinggi dalam suatu institusi pendidikan harus memiliki kualitas yang terbaik. Mampu mempersiapkan visi dan misi serta sistem yang jelas.
Kesiapan lembaga adalah menjadi harga mati dalam berlangsungnya pendidikan instusi yang dikelolanya. Karena dengan kesiapan lembaga yang sadar akan kemajuan teknologi dan zaman harus mampu mengimbangi dan mengembangkan untuk menghasilkan suatu lembaga yang professional.
Suatu lembaga memiliki pemimpin yang berpandangan luas dan maju. Artinya setiap problem dan masalah yang mungkin saja terjadi sudah diperkirakan dan diselesaikan dengan cerdas. Orang-orang yang bekerja dalam lembaga tersebut memiliki ambisi yang kuat dan kesamaan persepsi dalam memajukan lembaga pendidikan yang dikelolanya.
2)      Kesiapan fasilitas
Tidak bisa dipungkiri lagi fasilitas adalah salah satu sarana untuk suksesnya program lembaga pendidikan yang dirintisnya. Fasilitas yang memadai dan mengikuti perkembangan teknologi masa kini, akan menjadi nilai lebih yang bisa dipertimbangkan oleh setiap calon wali murid yang akan menyekolahkan anaknya. Karena orang yang dilihat pertama kali adalah bagaimana fasilitas dari suatu lembaga pendidikan yang ditawarkan.
Walaupun mengesampingkan kesan mewah atau terlalu mahal sebagai biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh setiap wali murid, jika suatu lembaga pendidikan mampu menjalankan secara profesional maka akan sebanding dengan biaya yang harus dibayarkan sebagai ganti dari hasil pendidikan yang terbaik untuk anaknya.
3)      Kesiapan kepala sekolah, guru dan staf
Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah dan Guru sebagai pelaku pendidikan, persiapan yang terencana dengan baik menjadi hal yang terpenting. Jika fasilitas sudah mapan tapi tidak profesionalnya orang-orang yang bekerja didalamnya maka mustahil pendidikan akan berjalan sesuai dengan visi dan misi yang sudah di rencanakan.
Kepala sekolah dan guru dan staf yang kompeten didalamnya, akan mampu menciptakan suasana sekolah yang teratur sesua dengan fungsi dan tugasnya. Kepala sekolah menjalankan fungsinya dengan baik, guru menjalankan tugasnya dalam mengelola pembelajaran dengan baik, staf-staf yang ada baik Tata usaha, BK sampai pada petugas kebersihan dapat berjalan sesuai dengan fungsinya dengan baik, pastinya lingkungan sekolah akan berjalan sesuai dengan keinginan bersama.
4)      Kesiapan Kurikulum
Kurikulum menjadi faktor terpenting dalam dunia pendidikan. Dalam sekolah yang berbasis fullday, kurikulum yang digunakan adalah “Integrated-Activity” dan “Integrated-Curriculum”. Artinya seluruh program dan aktivitas anak yang ada di sekolah ; mulai dari belajar, bermain, makan, dan beribadah dikemas dalam suatu sistem pendidikan. Kurikulum yang sudah terencana dengan baik, dijalankan oleh orang-orang yang kompeten didalamnya maka perjalanan proses pembelajaran yang dalam hal ini adalah siswa sebagai subjek pembelajaran akan berjalan sesuai harapan.
5)      Evaluasi yang kontinyu
Tidak bisa dipungkiri dalam setiap perjalanan suatu lembaga pendidikan, berbagai konsep yang telah dijelaskan di atas pasti mengalami kendala atau problem. Maka evaluasi secara kontinyu adalah menjadi solusi terbaik untuk memecahkan atau mencari jalan keluarnya. Berbagai komponen yang terlibat baik dari lembaga, kepala sekolah, guru dan yang lain harus memiliki cara evaluasi yang cerdas dalam menyelesakan setiap masalah
b.      Konsep sekolah terpadu
Sebagaimana sekolah yang berbasis full day, sekolah terpadu juga memiliki karakteristik tersendiri dalam prosesnya. Sebagai suatu insitusi pendidikan, maka selayaknya juga mempunyai konsep yang matang untuk memkasimalkan keunggulan yang ditawarkan. Secara umum sekolah terpadu memiliki konsep keterpaduan dalam segala hal yang berkaitan dengan pendidikan yang dikelolanya termasuk sekolah satu atap. Adapun konsepnya adalah :
1)      Keterpaduan lembaga
Sebagaimana kosep yang diusung adalah sekolah terpadu, dalam perkembangannya dewasa ini yang semakin banyaknya sekolah terpadu yang berdiri diberbagai daerah di Indonesia baik tingkat TK, SD, SMP, dan SMA, sebenarnya mereka memiliki suatu jaringan yang berjalan dengan baik. Yaitu suatu jaringan lembaga sekolah terpadu yang dikenal dengan JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu)[11]. Dengan demikian maka program yang sudah terencana dengan baik bisa dilaksanakan dengan seragam oleh sekolah-sekolah yang berbasis terpadu.
2)      Keterpaduan fasilitas
Fasilitas dalam hal ini adalah fasilitas yang dimiliki memiliki ketrerpaduan dalam sauatu jenjang pendidikan yang biasanya tidak hanya satu jenjang saja, sehingga keterpaduan fasilitas menjadi jalan terbaik untuk keefektifan dan keefisienan proses pembelajaran yang berlangsung. Dengan tidak mengesampingkan kemajuan teknologi, justru sudah terbiasa menggunakan kemajuan teknologi untuk melancarkan program pendidikan yang telah direncanakan.
3)      Keterpaduan kepala sekolah, guru dan staf
Dalam hal ini kepala sekolah sebagai pemimpin utama, guru sebagai pelaku pendidikan, dan staf lain yang membantu suksesnya program pendidikan, harus memiliki keterpaduan yang baik. Artinya kepala sekolah mampu memadukan segala komponen sekolah, guru memadukan pembelajaran terhadap segala materi yang diajarkan, staf yang membantu dengan baik, maka keterpaduan tersebut akan menjadi satu kesatuan yang kompak untuk menjalankan rodak pendidikan yang dikelola dalam suatu sekolah.
4)      Keterpaduan kurikulum
Kurikulum yang terpadu, yaitu tidak adanya skat atau pemisahan antara materi satu dengan materi lain, dipadukan dengan keadaan atau kondisi sebenarnya, maka makna dari pemebalajaran akan mudah diserap atau diterima oleh siswa. Dalam hal ini guru penjadi aktor terpenting, karena harus memiliki kemampuan yang lebih dalam menjalankan tugasnya. Guru tidak hanya mampu menguasai satu materi saja, tetapi guru memiliki kemampuan untuk memadukan pelajaran satu dengan pelajaran yang lain.
5)      Keterpaduan lulusan siswa
Maksudnya adalah sekolah harus siap tidak hanya mendirikan satu jenjang atau tingkat pendidikan saja, karena konsep yang di usung adalah terpadu, maka siswa yang telah lulus dalam satu jenjang harus di siapkan jenjang selanjutnya yang memiliki program dan sistem yang sama. Sehingga siswa yang melanjutkan akan berada dalam lingkungan atau kondisi yang sama dalam proses pembelajaran yang di laksanakannya, meskipun tingkatannya berbeda, karena memang sudah direncanakan dengan baik, secara terpadu, stimulatif, fasilitatif, stimulatif, dan motivatif.

Sebuah  lembaga pendidikan harus memiliki visi, misi dan tujuan yang kuat serta  program kegiatan pembelajaran dan praktek pelaksanaan yang jelas. Karena di tengah pesatnya perkembangan inovasi pendidikan, para  pendidik sering kali merasa kesulitan dalam mengaplikasikannya  terutama dalam kaitannya dengan pengembangan kurikulum pengajaran.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa sistem penyelenggarakan dalam sekolah terpadu adalah dengan mengintegrasikan atau memadukan berbagai aspek dan komponen. Diantaranya :
a.       Manajemen, yakni pengelolaan satu atap antara SD, SMP, dan SMA dikoordinasikan oleh seorang direktur, namun semua memiliki kepala sekolah masing-masing yang memiliki otoritas dalam pengelolaan sekolahnya.
b.      Kurikulum yang terintegrasikan, yakni kurikulum nasional dan kurikulum muatan lokal yang berkesinambungan antara SD,SMP dan SMA.
c.       Kegiatan belajara yang terpadu, yaitu antara ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
d.      Peran berbagai pihak yang terpadu, yaitu antara pihak sekolah, orang tua dan masyarakat
e.       Iklim sekolah yang terpadu, yakni lingkungan pergaulan, tata hubungan, pola perilaku dan segenap peraturan yang diwujudkan dalam kerangka manajemen satu atap.[12]
Sehingga jika dilahat antara kedua bentuk sekolah baik sekolah full day dan sekolah terpadu memiliki ciri khas masing-masing yang sesungguhnya memiliki tujuan yang sama dalam pendidikan. Namun yang perlu digaris bawahi adalah, dalam penyelenggaraannya membutuhkan evaluasi yang kontinyu untuk mendapatkan hasil yang baik. Karena jika melihat sekilas dari programnya yang ditawarkan seakan-akan memberikan hasil terbaik. Namun jika pelaksanaannya tanpa dilandasi kemampuan dan perjuangan yang maksimal yang berkepentingan didalamnya, maka kemajuan pendidikan hanya akan menjadi slogan saja.
C.    FUNGSI TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH FULL DAY DAN SEKOLAH TERPADU
Sebagai sebuah lembaga pendidikan dalam mejalankan visi dan misinya membutuhkan berbagai kesiapan dalam berbagai komponen. Karena jika tidak dipersiapkan dengan baik pasti akan terjadi berbagai kendala yang bias saj menghambat proses pendiidkan yang sudah diprogramkan.
Salah satu pengembangan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran. Salah satu metode yang bisa digunakan dalam sistem pembelajaran  fullday school, dan sekolah terpadu salah satunya adalah metode  quantum teaching. Adapun tujuan dari penggunaan metode tersebut adalah supaya anak didik dapat bertahan berlama-lama tinggal di dalam ruangan kelas  tanpa mengenal rasa bosan. Quantum teaching adalah merupakan metode pembelajaran yang meriah dengan  segala nuansa, juga menyertakan segala keterkaitan, interaksi,  dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar.
Metode ini terfokus pada  hubungan yang dinamis dalam lingkungan belajar, seperti interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar. Dalam metode ini proses belajar mengajar lebih terpusat pada siswa (student center) bukan pada guru (teacher center), sehingga siswa diberikan kebebasan  untuk bereksplorasi menjadi lebih kreatif dan dinamis.
Sebagai sebuah pendekatan belajar  yang efektif, kreatif, praktis, dan dinamis serta mudah digunakan. Quantum Teaching itu sendiri merupakan rangkaian yang paling baik dari yang terbaik menjadi sebuah  peket multi sensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, yang  pada akhirnya akan melejitkan kemempuan guru dalam mengilhami kemampuan siswa untuk berprestasi.[13]
Adapun definisi dari  quantum itu sendiri adalah interaksi yang dapat mengubah energi menjadi cahaya. Jadi  quantum teaching adalah orkestrasi dari bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar siswa. Interaksi ini mencakup unsur-unsur belajar efektif yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Interaksi ini dapat mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri maupun bagi orang lain.[14]
 Quantum teaching dibangun berdasarkan teori-teori yang mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar mengajar karena mengajar adalah kewajiban bagi seorang guru terhadap anak didiknya. Dengan demikian maka seorang guru akan dapat memimpin, menuntun dan memudahkan menyampaikan perjalanan mereka menuju kesadaran terhadap ilmu pengetahuan yang lebih luas dengan cara mengaitkan pelajaran dengan pengalaman yang sudah dialami oleh guru.
Dengan demikian teknologi pendidikan salah satunya memiliki fungsi pengembangan proses pembelajaran pada lembaga pendidikan yang dikelola dengan baik. Jika dilihat fungsi teknologi pendidikan secara luas, maka teknologi penddikan dalam membantu suksesnya suatu istitusi pendidikan adalah suatu keniscayaan. Artinya sudah saatnyalah teknologi pendidikan sebagai sarana yang tepat untuk mewujudkan suksesnya suatu lembaga pendidikan.
Sebagaimana sekolah full day dan sekolah terpadu, dalam pengelolaan lembaga pedidikannya pastinya juga sudah memiliki persiapan yang sangat baik. Karena jika dilihat sekilas dari bentuk sekolah secara fisik maupun manajemen. Orang pasti melihat keunggulan dan kemajuan dari suatu lembaga pendidikan tersebut.
Dari asumsi masyarakat sedemikian itu, maka agar tidak hanya menjadi slogan atau penarik masyarakat, maka manajemen lembaga pendidik terbaik adalah salah satu fungsi dari teknologi pendidikan dalam memajukan dan mengembangkan suatu lembaga pendidikan.[15]
Selain manajemen yang profesional dalam suatu lembaga pendidikan, sumberdaya yang handal dan profesional juga menjadi syarat wajib dalam suatu lembaga pendidikanm salah satunya adalah guru. Guru mempunyai peran yang sangat penting, karena memang yang menjadi obyek dan subyek pendidikan adalah murid yang kontak langsung terbanyak adalah guru. Jadi guru harus memiliki kemampuan yang terbaik dalam menjalankan fungsinya. Sehingga keberhasilan dari suatu proses pendidikan secara sederhana dapat dilihat sejauhmana keberhasilan siswa dalam menyerap ilmunya.[16]
Sehingga dalam hal ini teknologi pendidikan menjadi salah satu kemampuan yang dimiliki oleh setiap guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidikan dalam suatu lembaga pendidikan. Karena jika tidak memiliki kemampuan tersebut, maka meskipun suatu lembaga pendidikan berlebel full day atau terpadu tidak akan mampu memberikan pendidikan yang terbaik untuk siswa-siswanya.
Adapun jika dilihat dalam dewasa ini, suatu lembaga pendidikan baik yang berbasis fullday maupun terpadu dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi, jika mampu memanfaatkan dengan maksimal, maka suatu teknologi pendidikan akan memiliki fungsi yang sangat bermanfaat dalam memajukan pendidikan. Adapun manfaat tersebut antara lain :
1.      Meningkatkan keharmonisan hubungan hubungan kerja antara pimpinan dengan staf lembaga
2.      Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah persoalan lembaga secara lebih terbuka
3.      Peningkatan keterbukaan dalam berkomunikasi.
4.      Peningkatan semangat kerja para anggota lembaga dan juga kemampuan mengendalikan diri sendiri.
Pendidikan agama Islam yang dikembangkan dalam suatu lembaga tertentu jika benar-benar memegang prinsip yang kuat dengan sadar akan kemajuan informasi dan teknologi, maka perjalan pendidikan Islam pastinya akan menjadi pendidikan Islam yang bisa diserap oleh siswa dengan baik. Program pendidikan karakter yang menjadi program pemerintah, akan berjalan dengan baik untuk mencetak generasi muslim yang handal dan siap untuk meneruskan perjuangan menjadi bangsa yang bermartabat disegani oleh Negara lain.
D.    PENUTUP
Kemajuan suatu bangsa cukup bisa dilihat sejauh mana kemajuan pendidikan yang ada didalamnya. Sekolah full day dan sekolah terpadu merupakan salah satu trobosan dalam dunia pendidikan yang cukup marak pada tahun ini. Dengan program sekolah full day dan sekolah terpadu diharapkan dunia pendidikan di Indonesia bisa semakin baik.
Namun yang masih menjadi permasalahan saat ini adalah bahwa pendidikan seperti itu hanya mampu di nikmati oleh siswa yang memang dalam kondisi ekonomi yang baik, karena rata-rata sekolah yang berlebel seperti demikian pasti juga menentukan biaya pendidikan yang cukup mahal. Sehingga peran pemerintah sebagai tonggak utama menjadi sangat dibutuhkan untuk mampu memberikan pendidikan yang terbaik bagi warga negaranya. Sehinga pendidikan yang baik dapat dinikmati oleh semua kalangan tingkat ekonomi.
Pastinya sistem pedidikan tersebut merupakan program yang ideal yang seharusnya dijalankan oleh pemerintah dalam meningkatakan pendidikan di nergara Indonesia. Sehingga jika pendidikan dapat ditingkatkan secara signifikan, maka masalah-masalah Negara yang belum terpecahkan, yang muaranya sebenarnya adalah dari masalah pendidikan, maka baik masalah ekonomi dan sosial secara berkala akan terselesaiakn dengan sendirinya.
Sehingga disini peran teknologi pendidikan sebagai sarana untuk memajukan pendidikan akan berjalan dengan baik dalam membantu cita-cita bangsa yaitu memajukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik bangsa dan Negara Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru dkk, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, (Jakarta: PT Prestasi Pustaka Karya, 2011)
Baharuddin, Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam, (Malang : UIN Maliki Press, 2011)
Bukhari, Mochtar, Pendidikan dan Pembangunan (Jakarta: IKIP Muhammadiyah Jakarta Press, 1985)
Daradjat, Zakiah Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental (Jakarta: Bulan Bintang, 1982)
-------------, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah (Jakarta: Ruhama, 1993)
Departer, Bobbi, Mark Reardon & Sarah Singger Naurie,  Quantum Teaching (Mempraktekkan Quantum Teaching di Ruang Kelas), (Bandung: Kaifa, 2004)
Echols, John M., Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1996)
Kartono, ST. Sekolah Bukan Pasar, (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2009)
Nata, Abudin, Manajemen Pendidikan (Bogor: Kencana, 2003)
Syafaruddin, Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan (Konsep Strategi dan Aplikasi) (Jakarta : PT Grasindo, 2002)
Tholkhah, Imam, Membuka Jendela Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2004)
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)
Yunus, Mahmud Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia (Jakarta: Yayasan al-Hidayah, 1965.
Yasin, Ahmad Fatah, Pengembangan Sumberdaya Manusia dilembaga Pendidikan Islam, (Malang : UIN Maliki Press, 2011)
Full DayHttp://www.Sekolah Indonesia.Com/Al-Irsyad/SMU/Muqaddimah.Html. Diakses Tgl 05 Juni 2012
Istadara  “Implementasi Sekolah Terpadu Http://www.SMPIT Nur Hidayah.Com/Index.Php?Option=Com_Content & view=article & id=88:Nur Hidayah Fullday For Learning & Catid=35:Artikel & Itemid=63 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar