A.
PENDAHULUAN
Dunia pendidikan saat ini menjadi pembicaaran yang
tidak ada habisnya. Banyak lembaga pendidikan yang bersaing menawarkan produk
atau keunggulan dari lembaganya, Sehingga ada istilah bahwa dunia pendiidkan
seakan menjadi pasar dalam bersaing.[1]
Namun sejatinya bahwa Pemerintah juga memberikan perahatian yang semakin baik
dalam masalah pendidikan dengan berbagai program dari tahun ketahun sampai saat
ini dengan program kurikulum satuan pendidikan atau KTSP menjadi program wajib
di setiap jenjang pendidikan di lembaga pendidikan diseluruh Indonesia.
Adanya tuntutan dari pemerintah untuk tiap lembaga pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikannya, banyak sekolah-sekolah saat ini berlomba-lomba meningkatkan kualilas pendidikannya dengan menawarkan berbagai keunggulan dari masing-masing sekolah.
Banyak sekolah yang memberikan suatu identitas
tambahan dalam lembaganya dengan harapan lebih menambah minat dan kepercayaan
masyarakat dengan suatu lembaga pendidikan tersebut. Salah satunya identitas dalam
suatu lembaga pendidikan sekolah adalah sekolah full day atau full day school dan sekolah terpadu atau
intregeted school sekarang mulai
marak dan banyak di Indonesia.
Istilah full
day school dan sekolah terpadu saat ini pastinya sudah tidak asing lagi bagi
msayarakat. Secara sekilas pengertian full
day school adalah sekolah yang menerapkan system sekolah mulai pagi sampai
sore yang biasanya hanya sampai siang, untuk sekolah full day ini waktu yang digunakan dalam pembelajaran lebih lama,
karena ada tambahan pelajaran yang di anggap perlu untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Karena
jika pembelajaran hanya sampai siang kurang cukup waktu yang dibutuhkan.
Sedangkan sekolah terpadu identik dengan adanya pelajaran tambahan selain
materi pokok yang diajarkan sebagai ciri khas atau keunggulan dari suatu
lembaga pendidikan.
Jika dihubungkan dengan fungsi teknologi pendidikan
dewasa ini, adanya full day school
dan sekolah terpadu hubungannya adalah dengan suatu institusi pendidikan atau
lembaga pendidikan. Artinya bagaimana dengan kemajuan dari teknologi pendidikan
suatu lembaga dapat memaksimalkan fungsinya dalam memajukan suatu institusi
pendidikan dalam perkembangannya ke depan.
Biasanya sekolah yang sudah berbasis full day maupun
terpadu, dalam hal fasilitas dan sistemnya sudah barang tentu memiliki kesiapan
yang tidak diragukan lagi. Maka fungsi dari teknologi pendidikan tidak hanya
sebatas pada kemajuan fisik atau fasilitas saja. Melainkan keterpaduan dan
kombinasi antara fasilitas dan sistem pendidikan pada suatu lembaga atau
insitusi dapat menjalankan peran dan fungsinya secara maksimal dan
komperhensif, sehingga label full day
ataupun terpadu tidak hanya sebatas pada namanya saja. Tetapi dibuktikan dengan
proses perjalanan pendidikan yang dikelola sesuai dengan tujuan dan amanah dari
undang-undang yang di harapkan bersama.
makalah ini mencoba menjelaskan hubungan antara
teknologi pendidikan terhadap adanya sekolah tersebut, sejauh mana fungsi dari
teknologi pendidikan dalam memberikan kontribusi untuk meningkatkan pendidikan dalam
suatu lembaga pendidikan.
B.
SEKOLAH
FULLDAY DAN SEKOLAH TERPADU
1.
Pengertian
Sekolah Full Day dan Sekolah Terpadu
Menurut
etimologi kata full day school berasal dari bahasa
Inggris. Full mengandung arti penuh, dan day artinya hari. Jika
digabung, maka mengandung arti sehari penuh. Sedangkan school
mengandung arti sekolah.[2]
Jadi fullday
school jika dilihat dari segi
etimologinya berarti sekolah sepanjang hari
atau kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan sehari penuh.
Sedangkan
menurut terminologi full day school
ialah sebuah sistem pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan
selama sehari penuh dan berlangsung
selama lima
hari setiap pekan yang dimulai pada pukul 07.00
pagi hingga 15.30 sore.[3]
Hal ini membuat sebuah lembaga pendidikan lebih leluasa mengatur jadwal mata
pelajaran yang disesuaikan dengan bobot mata pelajaran serta ditambah dengan
model-model pembelajarannya, sehingga yang paling utama dalam sistem
pembelajaran fullday school adalah pengaturan jadwal mata pelajaran.
Full
day school merupakan
program yang seluruh aktivitas di sekolah (sekolah sepanjang hari) dengan ciri
integrated activity dan integrated curriculum. Sekolah plus ini diharapkan
dapat bermanfaat untuk pembinaan generasi sholih dan sholihah. Para pendidik
akan tampil sebagai uswatun hasanah yang mendampingi anak-anak mencapai
perkembangan optimalnya.
Dengan
semakin berkembangnya kehidupan dan radiasi globalisasi, pendidikan saat ini
mulai beramai-ramai meningkatkan kualitas sumber daya siswanya dengan berbagai
cara yang dilakukannya. Hal ini berangkat dari banyaknya tuntutan masyarakat
dan lingkungan yang mengharapkan adanya output pendidikan yang memiliki
pengetahuan yang mampu dan skill yang bisa diaktualisasikan di tengah-tengah
kehidupan masyarakat.
Ada tiga
alasan yang melandasi lahirnya sistem pembelajaran fullday school. Pertama
adalah mengurangi pengaruh negatif dari
luar pada anak usia sekolah. Banyak masalah serius pada anak-anak karena
terpengaruh dari lingkungan di luar sekolah dan rumah. Dan kebanyakan
lingkungan dari luar tersebut membawa pengaruh yang negatif bagi anak- anak.
Oleh karena itu, maka perlu diimplementasikan fullday school guna meminimalkan pengaruh negatif pada anak,
termasuk televisi dan media elektronik lainnya.
Kedua,
dengan diimplementasikan sistem pembelajaran
fullday school, maka rentan
waktu belajar di sekolah relatif lebih lama sehingga memaksa siswa belajar
mulai pagi hingga sore hari, sehingga
waktu belajar di sekolah lebih efektif dan efisien. Dengan sistem pembelajaran fullday school ini, maka anak-anak tidak hanya diajarkan
dengan ilmu pengetahuan saja, akan tetapi mereka juga dididik dengan ilmu agama
sehingga ada keseimbangan antara IPTEK
dan IMTAQ sebagai bekal hidupnya kelak.
Ketiga,
diimplementasikan sistem pembelajaran fullday school, maka sangat membantu
orang tua siswa terutama yang sibuk
bekerja. Karena dengan sistem pembelajaran
fullday school ini, maka anak-anak harus belajar mulai pagi
hingga sore hari sehingga orang tua tidak lagi direpotkan dengan urusan
mengasuh anak, mengawasi, dan lain sebagainya. Orang tua tidak akan merasa khawatir anaknya terkena pengaruh
negatif, karena anaknya akan seharian berada di sekolah yang artinya sebagian
besar waktunya dimanfaatkan untuk belajar.[4]
Setelah menjelaskan bentuk dari sekolah full day selanjutnya dijelaskan
pengertian dari sekolah terpadu, jika dilihat dari segi bahasa kata terpadu
memiliki arti sudah dipadu (disatukan, dilebur
menjadi satu, dsb)[5] sehingga sekolah terpadu adalah sekolah yang disatukan.
Sedangkan menurut
istilah, sekolah terpadu adalah sekolah
yang diselenggarakan berada dalam satu komplek dan dikelola secara terpadu baik
dari aspek kurikulum, pembelajaran, guru, sarana dan prasarana, manajemen dan
evaluasi, sehingga menjadi sekolah yang berkualitas.[6] Sehingga diharapkan dengan bentuk
lembaga pendidikan yang demikian menjadikan pendidikan terhadap siswa bisa holistik dan mampu menjawab dan menghadapi
tantangan zaman.
Berangkat dari kondisi
zaman yang menuntut lembaga pendidikan menjawabnya dengan memberikan program
pendidikan terbaik, maka model sekolah terpadu ini bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif
bagi siswa dan orang tua dalam menyekolahkan anaknya.
2.
Konsep
dan Pengelolaan Fullday School dan
Sekolah Terpadu
Salah
satu masalah yang sering dikemukakan oleh para pengamat pendidikan Islam adalah adanya kekurangan jam
pelajaran untuk pengajaran agama Islam
yang disediakan di sekolah menengah umum maupun di madrasah. [7]
Masalah
ini yang dianggap sebagai penyebab utama timbulnya kekurangan para pelajar
dalam memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama. Sebagai akibat dari
kekurangan ini, para pelajar tidak
memiliki bekal yang memadai untuk membentengi dirinya dari barbagai pengaruh negatif akibat dari
globalisai yang menerpa kehidupan
sekarang ini.
Banyak
pelajar yang terlibat dalam perbuatan yang kurang terpuji seperti tawuran, pencurian, penyalahgunaan
obat-obatan terlarang dan lain
sebagainya. Semua perbuatan yang dapat menghancurkan masa depan para pelajar
ini penyebab utamanya adalah karena kekurangan
bekal pendidikan agama yang diberikan di sekolah-sekolah umum maupun madrasah-madrasah sebagaimana tersebut
di atas.[8]
Selain
itu, terdapat pula sebab lain yang
membuat para pelajar banyak melakukan perbuatan yang negatif, yaitu kurangnya
waktu yang diberikan kedua orang tua dalam memberikan perhatian, kasih sayang,
bimbingan dan pengawasan terhadap putra-putrinya di rumah. Hal itu terjadi
karena didesak oleh berbagai kebutuhan primer, banyak orang tua siswa yang
terpaksa bekerja di luar rumah, dan kurang menyempatkan waktu untuk putra-putrinya.[9]
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas,
maka solusi yang ditawarkan antara lain
dengan menambah jumlah jam pelajaran agama di sekolah maupun madrasah. Dalam
hal ini fullday school
diimplementasikan untuk memecahkan masalah tersebut di atas dalam kaitannya dengan prestasi akademik maupun
moral atau akhlak siswa.[10]
Berbicara
tentang sekolah yang memiliki keunggulan atau kelebihan termamsuk fullday school dan sekolah terpadu yang
pastinya berdiri karena memiliki kelebihan atau keunggulan, maka kita sebagai
praktisi dari dunia pendidikan setidaknya mampu memberikan gambaran atau konsep
dalam membangun atau mendirikan suatu lembaga pendidikan yang berbasis fullday
atau terpadu.
Fullday
school ataupun sekolah terpadu memiliki ciri-ciri atau karakteristik tersendiri
dalam prosesnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun atau
medirikan sekolah yang berbasis fullday maupun terpadu harus memiliki konsep
yang kuat.
a. Konsep
fullday school
Sekolah
full day memiliki karakteristik utama yang bisa kita lihat yaitu sekolah yang
proses pembelajaran mulai dari pagi sampai sore. Pada umumnya adalah mulai dari
pukul 07.00-15.30. adapun yang perlu dai perhatikan dalam mendirikan sekolah
ini adalah:
1) Kesiapan
Lembaga
Lembaga
sebagai pimpinan tertinggi dalam suatu institusi pendidikan harus memiliki
kualitas yang terbaik. Mampu mempersiapkan visi dan misi serta sistem yang
jelas.
Kesiapan
lembaga adalah menjadi harga mati dalam berlangsungnya pendidikan instusi yang
dikelolanya. Karena dengan kesiapan lembaga yang sadar akan kemajuan teknologi
dan zaman harus mampu mengimbangi dan mengembangkan untuk menghasilkan suatu
lembaga yang professional.
Suatu
lembaga memiliki pemimpin yang berpandangan luas dan maju. Artinya setiap
problem dan masalah yang mungkin saja terjadi sudah diperkirakan dan
diselesaikan dengan cerdas. Orang-orang yang bekerja dalam lembaga tersebut
memiliki ambisi yang kuat dan kesamaan persepsi dalam memajukan lembaga
pendidikan yang dikelolanya.
2) Kesiapan
fasilitas
Tidak
bisa dipungkiri lagi fasilitas adalah salah satu sarana untuk suksesnya program
lembaga pendidikan yang dirintisnya. Fasilitas yang memadai dan mengikuti perkembangan
teknologi masa kini, akan menjadi nilai lebih yang bisa dipertimbangkan oleh
setiap calon wali murid yang akan menyekolahkan anaknya. Karena orang yang
dilihat pertama kali adalah bagaimana fasilitas dari suatu lembaga pendidikan
yang ditawarkan.
Walaupun
mengesampingkan kesan mewah atau terlalu mahal sebagai biaya pendidikan yang
harus dikeluarkan oleh setiap wali murid, jika suatu lembaga pendidikan mampu
menjalankan secara profesional maka akan sebanding dengan biaya yang harus
dibayarkan sebagai ganti dari hasil pendidikan yang terbaik untuk anaknya.
3) Kesiapan
kepala sekolah, guru dan staf
Kepala
sekolah sebagai pemimpin sekolah dan Guru sebagai pelaku pendidikan, persiapan
yang terencana dengan baik menjadi hal yang terpenting. Jika fasilitas sudah
mapan tapi tidak profesionalnya orang-orang yang bekerja didalamnya maka
mustahil pendidikan akan berjalan sesuai dengan visi dan misi yang sudah di
rencanakan.
Kepala
sekolah dan guru dan staf yang kompeten didalamnya, akan mampu menciptakan
suasana sekolah yang teratur sesua dengan fungsi dan tugasnya. Kepala sekolah
menjalankan fungsinya dengan baik, guru menjalankan tugasnya dalam mengelola
pembelajaran dengan baik, staf-staf yang ada baik Tata usaha, BK sampai pada
petugas kebersihan dapat berjalan sesuai dengan fungsinya dengan baik, pastinya
lingkungan sekolah akan berjalan sesuai dengan keinginan bersama.
4) Kesiapan
Kurikulum
Kurikulum
menjadi faktor terpenting dalam dunia pendidikan. Dalam sekolah yang berbasis fullday, kurikulum yang digunakan adalah
“Integrated-Activity” dan “Integrated-Curriculum”. Artinya seluruh
program dan aktivitas anak yang ada di sekolah ; mulai dari belajar, bermain,
makan, dan beribadah dikemas dalam suatu sistem pendidikan. Kurikulum yang
sudah terencana dengan baik, dijalankan oleh orang-orang yang kompeten
didalamnya maka perjalanan proses pembelajaran yang dalam hal ini adalah siswa
sebagai subjek pembelajaran akan berjalan sesuai harapan.
5) Evaluasi
yang kontinyu
Tidak
bisa dipungkiri dalam setiap perjalanan suatu lembaga pendidikan, berbagai
konsep yang telah dijelaskan di atas pasti mengalami kendala atau problem. Maka
evaluasi secara kontinyu adalah menjadi solusi terbaik untuk memecahkan atau
mencari jalan keluarnya. Berbagai komponen yang terlibat baik dari lembaga,
kepala sekolah, guru dan yang lain harus memiliki cara evaluasi yang cerdas
dalam menyelesakan setiap masalah
b. Konsep
sekolah terpadu
Sebagaimana
sekolah yang berbasis full day, sekolah terpadu juga memiliki karakteristik
tersendiri dalam prosesnya. Sebagai suatu insitusi pendidikan, maka selayaknya
juga mempunyai konsep yang matang untuk memkasimalkan keunggulan yang
ditawarkan. Secara umum sekolah terpadu memiliki konsep keterpaduan dalam
segala hal yang berkaitan dengan pendidikan yang dikelolanya termasuk sekolah
satu atap. Adapun konsepnya adalah :
1) Keterpaduan
lembaga
Sebagaimana
kosep yang diusung adalah sekolah terpadu, dalam perkembangannya dewasa ini
yang semakin banyaknya sekolah terpadu yang berdiri diberbagai daerah di
Indonesia baik tingkat TK, SD, SMP, dan SMA, sebenarnya mereka memiliki suatu
jaringan yang berjalan dengan baik. Yaitu suatu jaringan lembaga sekolah
terpadu yang dikenal dengan JSIT (Jaringan Sekolah Islam Terpadu)[11].
Dengan demikian maka program yang sudah terencana dengan baik bisa dilaksanakan
dengan seragam oleh sekolah-sekolah yang berbasis terpadu.
2) Keterpaduan
fasilitas
Fasilitas
dalam hal ini adalah fasilitas yang dimiliki memiliki ketrerpaduan dalam sauatu
jenjang pendidikan yang biasanya tidak hanya satu jenjang saja, sehingga
keterpaduan fasilitas menjadi jalan terbaik untuk keefektifan dan keefisienan
proses pembelajaran yang berlangsung. Dengan tidak mengesampingkan kemajuan
teknologi, justru sudah terbiasa menggunakan kemajuan teknologi untuk
melancarkan program pendidikan yang telah direncanakan.
3) Keterpaduan
kepala sekolah, guru dan staf
Dalam
hal ini kepala sekolah sebagai pemimpin utama, guru sebagai pelaku pendidikan,
dan staf lain yang membantu suksesnya program pendidikan, harus memiliki
keterpaduan yang baik. Artinya kepala sekolah mampu memadukan segala komponen
sekolah, guru memadukan pembelajaran terhadap segala materi yang diajarkan,
staf yang membantu dengan baik, maka keterpaduan tersebut akan menjadi satu
kesatuan yang kompak untuk menjalankan rodak pendidikan yang dikelola dalam
suatu sekolah.
4) Keterpaduan
kurikulum
Kurikulum
yang terpadu, yaitu tidak adanya skat atau pemisahan antara materi satu dengan
materi lain, dipadukan dengan keadaan atau kondisi sebenarnya, maka makna dari
pemebalajaran akan mudah diserap atau diterima oleh siswa. Dalam hal ini guru
penjadi aktor terpenting, karena harus memiliki kemampuan yang lebih dalam
menjalankan tugasnya. Guru tidak hanya mampu menguasai satu materi saja, tetapi
guru memiliki kemampuan untuk memadukan pelajaran satu dengan pelajaran yang
lain.
5) Keterpaduan
lulusan siswa
Maksudnya
adalah sekolah harus siap tidak hanya mendirikan satu jenjang atau tingkat
pendidikan saja, karena konsep yang di usung adalah terpadu, maka siswa yang
telah lulus dalam satu jenjang harus di siapkan jenjang selanjutnya yang
memiliki program dan sistem yang sama. Sehingga siswa yang melanjutkan akan
berada dalam lingkungan atau kondisi yang sama dalam proses pembelajaran yang
di laksanakannya, meskipun tingkatannya berbeda, karena memang sudah
direncanakan dengan baik, secara terpadu, stimulatif, fasilitatif, stimulatif,
dan motivatif.
Sebuah lembaga pendidikan harus memiliki visi, misi
dan tujuan yang kuat serta program
kegiatan pembelajaran dan praktek pelaksanaan yang jelas. Karena di tengah
pesatnya perkembangan inovasi pendidikan, para
pendidik sering kali merasa kesulitan dalam mengaplikasikannya terutama dalam kaitannya dengan pengembangan
kurikulum pengajaran.
Sebagaimana
dijelaskan sebelumnya bahwa sistem penyelenggarakan dalam sekolah terpadu
adalah dengan mengintegrasikan atau memadukan berbagai aspek dan komponen.
Diantaranya :
a. Manajemen,
yakni pengelolaan satu atap antara SD, SMP, dan SMA dikoordinasikan oleh
seorang direktur, namun semua memiliki kepala sekolah masing-masing yang
memiliki otoritas dalam pengelolaan sekolahnya.
b. Kurikulum
yang terintegrasikan, yakni kurikulum nasional dan kurikulum muatan lokal yang
berkesinambungan antara SD,SMP dan SMA.
c. Kegiatan
belajara yang terpadu, yaitu antara ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
d. Peran
berbagai pihak yang terpadu, yaitu antara pihak sekolah, orang tua dan
masyarakat
e. Iklim
sekolah yang terpadu, yakni lingkungan pergaulan, tata hubungan, pola perilaku
dan segenap peraturan yang diwujudkan dalam kerangka manajemen satu atap.[12]
Sehingga jika dilahat
antara kedua bentuk sekolah baik sekolah full
day dan sekolah terpadu memiliki ciri khas masing-masing yang sesungguhnya
memiliki tujuan yang sama dalam pendidikan. Namun yang perlu digaris bawahi
adalah, dalam penyelenggaraannya membutuhkan evaluasi yang kontinyu untuk
mendapatkan hasil yang baik. Karena jika melihat sekilas dari programnya yang
ditawarkan seakan-akan memberikan hasil terbaik. Namun jika pelaksanaannya
tanpa dilandasi kemampuan dan perjuangan yang maksimal yang berkepentingan
didalamnya, maka kemajuan pendidikan hanya akan menjadi slogan saja.
C.
FUNGSI
TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH FULL DAY DAN
SEKOLAH TERPADU
Sebagai sebuah
lembaga pendidikan dalam mejalankan visi dan misinya membutuhkan berbagai
kesiapan dalam berbagai komponen. Karena jika tidak dipersiapkan dengan baik
pasti akan terjadi berbagai kendala yang bias saj menghambat proses pendiidkan
yang sudah diprogramkan.
Salah satu
pengembangan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan berbagai metode
pembelajaran. Salah satu metode yang bisa digunakan dalam sistem
pembelajaran fullday school, dan sekolah terpadu salah satunya adalah
metode quantum teaching. Adapun tujuan dari penggunaan metode tersebut
adalah supaya anak didik dapat bertahan berlama-lama tinggal di dalam ruangan
kelas tanpa mengenal rasa bosan. Quantum teaching adalah merupakan metode
pembelajaran yang meriah dengan segala
nuansa, juga menyertakan segala keterkaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen
belajar.
Metode ini
terfokus pada hubungan yang dinamis
dalam lingkungan belajar, seperti interaksi yang mendirikan landasan dan
kerangka untuk belajar. Dalam metode ini proses belajar mengajar lebih terpusat
pada siswa (student center) bukan
pada guru (teacher center), sehingga
siswa diberikan kebebasan untuk
bereksplorasi menjadi lebih kreatif dan dinamis.
Sebagai sebuah
pendekatan belajar yang efektif,
kreatif, praktis, dan dinamis serta mudah digunakan. Quantum Teaching itu sendiri merupakan rangkaian yang paling baik
dari yang terbaik menjadi sebuah peket
multi sensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya akan melejitkan kemempuan guru
dalam mengilhami kemampuan siswa untuk berprestasi.[13]
Adapun definisi
dari quantum
itu sendiri adalah interaksi yang dapat mengubah energi menjadi cahaya.
Jadi quantum
teaching adalah orkestrasi dari bermacam-macam interaksi yang ada di dalam
dan di sekitar momen belajar siswa. Interaksi ini mencakup unsur-unsur belajar
efektif yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Interaksi ini dapat
mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat
bagi mereka sendiri maupun bagi orang lain.[14]
Quantum
teaching dibangun berdasarkan teori-teori yang mencakup petunjuk spesifik
untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum,
menyampaikan isi dan memudahkan proses belajar mengajar karena mengajar adalah
kewajiban bagi seorang guru terhadap anak didiknya. Dengan demikian maka
seorang guru akan dapat memimpin, menuntun dan memudahkan menyampaikan
perjalanan mereka menuju kesadaran terhadap ilmu pengetahuan yang lebih luas dengan
cara mengaitkan pelajaran dengan pengalaman yang sudah dialami oleh guru.
Dengan demikian
teknologi pendidikan salah satunya memiliki fungsi pengembangan proses pembelajaran
pada lembaga pendidikan yang dikelola dengan baik. Jika dilihat fungsi
teknologi pendidikan secara luas, maka teknologi penddikan dalam membantu
suksesnya suatu istitusi pendidikan adalah suatu keniscayaan. Artinya sudah
saatnyalah teknologi pendidikan sebagai sarana yang tepat untuk mewujudkan
suksesnya suatu lembaga pendidikan.
Sebagaimana
sekolah full day dan sekolah terpadu,
dalam pengelolaan lembaga pedidikannya pastinya juga sudah memiliki persiapan
yang sangat baik. Karena jika dilihat sekilas dari bentuk sekolah secara fisik
maupun manajemen. Orang pasti melihat keunggulan dan kemajuan dari suatu lembaga
pendidikan tersebut.
Dari asumsi
masyarakat sedemikian itu, maka agar tidak hanya menjadi slogan atau penarik
masyarakat, maka manajemen lembaga pendidik terbaik adalah salah satu fungsi
dari teknologi pendidikan dalam memajukan dan mengembangkan suatu lembaga
pendidikan.[15]
Selain manajemen
yang profesional dalam suatu lembaga pendidikan, sumberdaya yang handal dan
profesional juga menjadi syarat wajib dalam suatu lembaga pendidikanm salah
satunya adalah guru. Guru mempunyai peran yang sangat penting, karena memang
yang menjadi obyek dan subyek pendidikan adalah murid yang kontak langsung
terbanyak adalah guru. Jadi guru harus memiliki kemampuan yang terbaik dalam
menjalankan fungsinya. Sehingga keberhasilan dari suatu proses pendidikan
secara sederhana dapat dilihat sejauhmana keberhasilan siswa dalam menyerap
ilmunya.[16]
Sehingga dalam
hal ini teknologi pendidikan menjadi salah satu kemampuan yang dimiliki oleh
setiap guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidikan dalam suatu lembaga
pendidikan. Karena jika tidak memiliki kemampuan tersebut, maka meskipun suatu
lembaga pendidikan berlebel full day
atau terpadu tidak akan mampu memberikan pendidikan yang terbaik untuk
siswa-siswanya.
Adapun jika
dilihat dalam dewasa ini, suatu lembaga pendidikan baik yang berbasis fullday
maupun terpadu dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi, jika mampu
memanfaatkan dengan maksimal, maka suatu teknologi pendidikan akan memiliki
fungsi yang sangat bermanfaat dalam memajukan pendidikan. Adapun manfaat
tersebut antara lain :
1. Meningkatkan
keharmonisan hubungan hubungan kerja antara pimpinan dengan staf lembaga
2. Meningkatkan
kemampuan memecahkan masalah persoalan lembaga secara lebih terbuka
3. Peningkatan
keterbukaan dalam berkomunikasi.
4. Peningkatan
semangat kerja para anggota lembaga dan juga kemampuan mengendalikan diri
sendiri.
Pendidikan agama
Islam yang dikembangkan dalam suatu lembaga tertentu jika benar-benar memegang
prinsip yang kuat dengan sadar akan kemajuan informasi dan teknologi, maka
perjalan pendidikan Islam pastinya akan menjadi pendidikan Islam yang bisa
diserap oleh siswa dengan baik. Program pendidikan karakter yang menjadi
program pemerintah, akan berjalan dengan baik untuk mencetak generasi muslim
yang handal dan siap untuk meneruskan perjuangan menjadi bangsa yang
bermartabat disegani oleh Negara lain.
D.
PENUTUP
Kemajuan suatu
bangsa cukup bisa dilihat sejauh mana kemajuan pendidikan yang ada didalamnya.
Sekolah full day dan sekolah terpadu
merupakan salah satu trobosan dalam dunia pendidikan yang cukup marak pada
tahun ini. Dengan program sekolah full
day dan sekolah terpadu diharapkan dunia pendidikan di Indonesia bisa
semakin baik.
Namun yang masih
menjadi permasalahan saat ini adalah bahwa pendidikan seperti itu hanya mampu
di nikmati oleh siswa yang memang dalam kondisi ekonomi yang baik, karena
rata-rata sekolah yang berlebel seperti demikian pasti juga menentukan biaya
pendidikan yang cukup mahal. Sehingga peran pemerintah sebagai tonggak utama
menjadi sangat dibutuhkan untuk mampu memberikan pendidikan yang terbaik bagi
warga negaranya. Sehinga pendidikan yang baik dapat dinikmati oleh semua
kalangan tingkat ekonomi.
Pastinya sistem
pedidikan tersebut merupakan program yang ideal yang seharusnya dijalankan oleh
pemerintah dalam meningkatakan pendidikan di nergara Indonesia. Sehingga jika
pendidikan dapat ditingkatkan secara signifikan, maka masalah-masalah Negara
yang belum terpecahkan, yang muaranya sebenarnya adalah dari masalah
pendidikan, maka baik masalah ekonomi dan sosial secara berkala akan terselesaiakn
dengan sendirinya.
Sehingga disini
peran teknologi pendidikan sebagai sarana untuk memajukan pendidikan akan
berjalan dengan baik dalam membantu cita-cita bangsa yaitu memajukan pendidikan
yang sesuai dengan karakteristik bangsa dan Negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Iif Khoiru dkk, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, (Jakarta: PT Prestasi
Pustaka Karya, 2011)
Baharuddin, Pengembangan
Lembaga Pendidikan Islam, (Malang : UIN Maliki Press, 2011)
Bukhari, Mochtar, Pendidikan
dan Pembangunan (Jakarta: IKIP Muhammadiyah Jakarta Press, 1985)
Daradjat, Zakiah Pendidikan
Agama dalam Pembinaan Mental (Jakarta: Bulan Bintang, 1982)
-------------, Pendidikan
Islam dalam Keluarga dan Sekolah (Jakarta: Ruhama, 1993)
Departer, Bobbi, Mark Reardon & Sarah Singger
Naurie, Quantum Teaching (Mempraktekkan Quantum Teaching di Ruang Kelas),
(Bandung: Kaifa, 2004)
Echols, John
M., Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1996)
Kartono, ST. Sekolah
Bukan Pasar, (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2009)
Nata, Abudin,
Manajemen Pendidikan (Bogor: Kencana,
2003)
Syafaruddin, Manajemen
Mutu Terpadu dalam Pendidikan (Konsep Strategi dan Aplikasi) (Jakarta : PT
Grasindo, 2002)
Tholkhah, Imam, Membuka Jendela Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2004)
Trianto, Model
Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010)
Yunus, Mahmud Sejarah
Pendidikan Islam di Indonesia (Jakarta: Yayasan al-Hidayah, 1965.
Yasin, Ahmad Fatah, Pengembangan Sumberdaya Manusia dilembaga Pendidikan Islam, (Malang
: UIN Maliki Press, 2011)
Full Day”Http://www.Sekolah Indonesia.Com/Al-Irsyad/SMU/Muqaddimah.Html. Diakses Tgl 05 Juni 2012
Istadara “Implementasi
Sekolah Terpadu Http://www.SMPIT Nur Hidayah.Com/Index.Php?Option=Com_Content & view=article & id=88:Nur Hidayah Fullday For Learning & Catid=35:Artikel & Itemid=63
Tidak ada komentar:
Posting Komentar