Rabu, 19 Desember 2012

Muridku Inspirasiku


KREATIFITAS MURIDKU, MENJADI SEMANGAT KREATIF MENGAJARKU.
Oleh. Muh. Roghibi, S. Pd. I
Sebagaimana program-program sebelumnya setiap awal semester atau awal tahun pelajaran pada saat pertama kali bertemu dengan siswa saya selalu terlebih dahulu membuat kesepakatan dengan siswa atas program-program yang akan dijalani bersama kedepan, salah satu kesepakatan bersama adalah dilarang melakukan tindakan-tindakan yang bisa menganggu proses pembelajaran, seperti berbuat gaduh, bercanda dengan teman dan melakukan aktifitas sendiri yang bisa mengganggu kosentrasi dalam belajar.
Dalam kelas tersebut, saya memiliki murid bernama luqman yang memiliki hobi menggambar. Karena sangking hobinya menggambar pada saat proses pembelajaran, hobinya tetap saja dilakukakan padahal. Sudah menjadi aturan dikelas bahwa pada saat proses pembelajaran sudah menjadi kesepakatan bersama tidak diperkenankan untuk melakukan aktifitas yang bisa mengganggu konsentrasi belajar. Tapi kesepakatan tersebut sepertinya tidak belaku untuk Luqman. Luqman setiap pembelajaran dengan asyiknya tanpa serius memperhatikan pelajaran, dia menggambar pada sebuah buku yang selalu dibawanya pada jam pelajaran. Saya sebagai guru sudah beberapa kali memperingatkan agar kebiasaan tersebut jangan dilakukan pada saat pelajaran sedang berlangsung. Dengan terlebih dahulu menyampaikan bawa hobinya itu  baik dan perlu dikembangkan, namun alangkah baiknya jika dilakukan bukan di saat pelajaran berlangsung, sekaligus menjelaskan agar semua siswa mampu mengatur waktunya. Namun entah karena sudah terbiasa dengan peringatan atau karena bosan dengan nasehat  saya, dia tidak menggubris sama sekali apa yang saya katakan seperti angin lalu.


Ditengah-tengah pelajaran, dalam hati saya sudah merencanakan sesuatu, jika sampai Luqman masih saja melakukan hobinya tersebut dlsaat pelajaran berlangsung, maka tanpa saya memperingatkan kembali kepadanya, saya berencana akan langsung menindak dengan tegas dengan merebut buku yang digunakan untuk menggambar sebagai pelajaran dan peringatan untuk dirinya. Ternyata hal tersebut benar terjadi, disaat saya menjelaskan materi pelajaran Luqman yang duduk di baris kedua mulai mengeluarkan buku yang di bawa sebelumnya, saya melihat hal tersebut, namun saya pura-pura tidak tahu kalau saya memperhatikan dia, selang beebrapa menit dia mulai memainkan pensil diatas ketasnya sebagai bukti bahwa dia sedang menggambar. Tanpa banyak bicara, saya dekati dia namun dia tidak menyadarinya karena terlalu asyik dengan kegiatannya sendiri.
Di saat saya mendekati, teman disampinganya spontanitas memberi tahu bahwa ada ustad yang menuju pada Luqman. Dengan kagetnya Luqman mencoba untuk menyembunyikan buku yang dibawanya. Namun waktu untuk itu terlambat saya sudah berada di dekatnya, dengan cepat bagai kilat saya rebut buku yang ada di tanganya. Namun dengan sekuat tenaga pula dia berontak dan memegang erat bukunya sebagai usaha agar bukunya jangan sampai berpidah tangan di gurunya.
Akhirnya diantara kita terjadi adu kekuatan, atau bisa dikatakan telah terjadi pertempuran yang sangat sengit di antara kita, saya dengan sekuat tenaga menarik buku yang ada ditangan Luqman, namun dengan kedua tangannya pula Luqman sekuat tenaga mencoba menyelamatkan bukunya. Terjadi aksi tarik menarik diantara kita, siswa semua pandangannya menuju pada aksi di antara kita, sambil berharap-harap cemas siapakah yang menang diantara kita pada akhirnya nanti.
Mungkin karena saya lebih kuat atau ada sedikit ketakutan pada diri Luqman karena berani melawan kepada gurunya, akhirnya buku yang dia bawa dapat terlepas dari tangannya. Maka dengan sisa emosi pada diri saya, meskipun masih terkontrol sih, dengan sekuat tenaga saya banting buku yang ada di tangan saya di lantai dengan sekeras kerasnya. Sampai ada satu keras yang terlepas dari buku itu jika saya tidak salah mengingatnya. Terucap dari bibir saya“kenapa kamu masih saja menggambar di saat pelajaran berlangsung Luq!????”bentak saya
Apa yang tejadi???luqman terdiam, sambil memandangi bukunya yang masih dilantai, kemudian saya lanjutkan ucapan saya, “bener ndak, boleh ndak tindakan kamu ini???!!!” namun luqman masih saya tetap diam membisu. Beberapa menit berlalu suasana kelas sangat hening tanpa ada yang bersuara. Saya pungut buku yang berada di lantai sehabis saya banting tadi.  Kemudian dengan beraninya dia menatap saya, sambil berkata “ustad itu adalah buku hadiah dari papa saya”. Sebenarnya ada sedikit penyesalan dalam hati saya, karena merusak bukunya,  tapi saya tetap tidak memperdulikannya, akhirnya dia meneteskan air mata, entah itu wujud dari penyesalan, kesedihan, atau kemarahan.
Namun hal tersebut tidak merubah tekad saya, saya bilang “ayo saya bawa ke ust katimin”,ucap saya “ tidak mau”jawabnya, sambil tetap matanya memandang saya. Tanpa banyak alasan. Saya seret tangannya untuk keluar kelas. Kebetulan ada ustad Katimin lewat depan kelas saya. Langsung saja saya panggil ust Katimin untuk membantu saya, namun tetap saja dia berontak sambil mengucapkan tidak mau, tapi namanya ust Katimin, ustad yang sudah menjadi orang paling disegani di SMP al Hikmah tanpa banyak membantah diapun diam  disaat ust Katimin mendekati kami. Beliau bilang, “kenapa ini ust?”, saya jawab “ ini ust, Luqman melanggar kesepakatan bersama dia tidak memperhatikan pelajaran, tapi malah menggambar sendiri, di tidak terima bukunya saya rebut ust” Luqman terdiam sambil tetap meneteskan air matanya. Ust katimin bilang, “sudah ust, biar Luqman ikut saya saja untuk saya tangani”. Setelah itu saya kembali kekelas dan melanjutkan pelajaran seperti biasa.
Dengan kejadian itu, menjadikan saya berusaha untuk kreatif seperti kreatifnya sosok Luqman dalam menggambar. Sehingga harapan saya, dengan berusaha sekreatif mungkin siswa tertarik dan berminat mengikuti pelajaran dengan baik. Dan kita sebagai guru memang sesekali harus tegas dan konsisten dengan peraturan yng sudah disepakati, agar siswa terlatih untuk disiplin. Sebagi mana tindakan yang saya lakukan kepada Luqman, menjadikan Luqman tidak mengulangi kembali hobinya menggambar di saat pelajaran berlangsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar